Chapter 2: Awaken Hero

Arik perlahan membuka matanya. Pandangannya kabur. Ia mencoba mengedipkan matanya beberapa kali, namun hasilnya tetap sama. Ia terbangun di sebuah kamar perawatan rumah sakit. Bunyi irama alat pantau tanda vital mengiringi pikirannya yang tersesat. Kepalanya terasa berat, badannya lemah dan ia tidak bisa membuka mulutnya untuk bersuara. Sebuah selang terpasang dari mulut masuk hingga keContinue reading “Chapter 2: Awaken Hero”

Chapter 1: Fallen Hero

Sena merasa seperti melayang. Deru angin dingin menerpa setiap sentimeter tubuhnya. Seragam putih abu-abu mengepak-ngepak cukup kencang karena hembusan angin. Cukup berisik sehingga membuat Sena membuka matanya. Kanvas biru dan torehan cat putih. Itulah yang bisa dilihat Sena sejauh matanya memandang. Sudut bibir kanannya menyempit menjadi senyuman kecil. Ia sadar kalau dirinya berada diatas awan.Continue reading “Chapter 1: Fallen Hero”

Design a site like this with WordPress.com
Get started